Dulunya Jembatan Ampera bernama Jembatan Bung Karno, pemberian nama Bung Karno merupakan sebuah bentuk penghargaan. Kemudian pada tahun 1966 terjadi penggantian nama menjadi Jembatan Ampera di saat pergolakan politik di Indonesia. Jembatan Ampera berada di tengah pusat kota yang menghubungkan daerah seberang Ulu dan seberang IIir.
Di kawasannya terkenal akan kuliner khas Palembang yang sangat popular dan Jembatan Ampera menjadi semacam Ikon atau lambang kota. Pada awalnya bagian tengah badan Jembatan Ampera bisa dikontrol naik turun, mengingat pada masa itu Sungai Musi merupakan jalur utama perdagangan melalui jalur laut. Seiring berkebangannya kota Palembang, naik turun jembatan kini sudah tidak dioperasikan lagi.
Keindahan akan terlihat mempesona di saat waktu malam hari, jembatan ini akan di hiasi lampu-lampu berwarna-warni yang sangat terang dan memancar ke segala arah. Di atas jembatan pengujung dapat melihat rumah apung atau rumah sakit yang menjadi rumah khasnya Kota Palembang. Lebih asiknya lagi jika pengunjung datang di saat di adakannya festival air di Sungai Musi yaitu lomba perahu, lomba menyeberang sungai dan kontes menghias perahu.