Di area kawasan Meratus, akan ditemui Sumber Air Panas Tanuhi yang bisa digunakan untuk mandi dan berendam. Kawasan hutan tropisnya memiliki banyak jenis flora yang begitu indah. Seperti kantong semar dan anggrek meratus yang terkenal hingga ke seluruh negeri. Selain itu, pengunjung tidak boleh melewatkan Sungai Amandit yang merupakan trandmark dari Pegunungan Meratus. Sungai ini memiliki air yang sangat jernih dan begitu segar ketika di basuh ke kulit. Dengan berhiaskan bebatuan yang menyelip disekitar sungai, membuat destinasi semakin menarik. Juga jangan lupa menaiki rakit bambu untuk menelusuri aliran sungai yang membelah lebat hutannya.
Disekitaran area pegunungan Meratus tersebut, memang sudah sejak dulu merupakan tempat tinggal bagi suku asli Dayak. Tempat tinggal suku Dayak asli biasa di sebut Balai. Balai merupakan rumah tradisional asli suku dayak yang memiliki ukuran 3 sampai 4 meter dan dapat menampung 7 kepala keluarga. Untuk saat ini, tercatat ada 43 balai di 9 desa di Ds. Loksado. Dan beberapa Balai yang paling terkenal hingga ke luar negeri adalah Balai Hambawang Masam, Balai Kacang Parang, Balai Haratai serta Balai Adat Malaris.