Grebeg Gethuk adalah salah satu tradisi dari warga Magelang yang unik karena dalam prosesi tradisi ini menyuguhkan gethuk yang merupakan makanan khas dari Magelang. Tradisi ini dilakukan setiap tahun untuk memperingati hari jadi Kota Magelang. Dalam satu gunungan gethuk terdiri dari kumpulan gethuk yang biasanya berjumlah sama dengan umur kota Magelang. Gunungan gethuk dalam tradisi ini ada dua buah, dimana gunungan pertama berbentuk lancip yang menjadi simbol laki-laki dan gunungan kedua berbentuk bulat sebagai simbol perempuan. Selain kedua gunungan itu masih ada 17 gunungan lain terdiri dari palawija, sayuran, dan buah yang melambangkan jumlah kelurahan di Magelang. 17 gunungan ini akan diperebutkan atau digrebeg oleh warga Magelang. Sebelum aksi penggrebegan arak-arak rombongan Walikota menaiki kereta kencana dari Masjid Agung Kota Magelang ke panggung kehormatan di alun-alun kota.
Acara ini dibuka dengan Tari Ramoak Buto, Pandhita dan 9 penari sesaji. Tarian ini menceritakan tentang perang antara Pandhita dan para buto yang jahat dan kemudian dikalahkan pandhita. Setelah itu ada tarian Ngrembakane Budoyo yang ditampilkan oleh 100 orang penari dimana tarian ini adalah kolaborasi dari Tari Kunthulan, Jaranan, Gendewo, dan tarian rakyat. Selesainya acara tari-tarian, Walikota Magelang pun akan membuka prosesi yang paling sakral di Grebeg Gethuk ini yaitu penggerebegan gunungan-gunungan yang sudah disiapkan. Untuk acara penutupnya, ada Kirab atau karnaval di seputaran alun-alun dan jalan-jalan protokol. Tujuan dari Grebeg Gethuk ini sendiri digelar adalah untuk melestarikan Budaya Jawa. Sangat menarik dan seru bukan tradisi dari Kota Magelang ini?
Sumber : http://breaktime.co.id/travel/the-story/kenali-tradisi-unik-grebeg-gethuk-dari-magelang.html